berfikir dan berbuat positif, ujung pandang saksi kelahiranku, 10 nov 84 menandai hadirku.

27 Februari 2009

Islam Berfikir, Bukan Dogma



BANYAK di antara umat Islam yang memiliki kesulitan besar dalam memahami bagaimana tauhid terkait dengan pembebasan. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena kita telah dikondisikan untuk memiliki tingkat keimanan yang terbatas hanya pada perkumpulan peribadatan seperti maulud dan hajatan, hukum fiqh (yurisprudensi Islam), ibadah keagamaan dan dogma teologis. Iman (keyakinan) kita seperti jubah di dalam masjid, penggunaannya terbatas pada jam-jam tertentu dan hanya di dalam masjid sehingga keyakinan diceraikan dari kenyataan dan dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Ketika menemukan permasalahan sosial atau politik, mata keimanan kita menjadi buta dan telinga keimanan kita menjadi tuli. Kita melihat kenyataan tetapi kita tidak benar-benar melihatnya dan kita mendengar banyak hal tetapi tidak memahaminya.

Islam tidak hanya merupakan sebuah sistem politik atau memberikan solusi-solusi politik. Ketika kita mendukung Islam yang holistik maka kita juga merujuk kepada misalnya hubungan kita dengan bumi; kepada kerukunan semua makhluk sebagai bagian dari ekosistem; perlindungan laut, gunung, hutan, dan hewan-hewan liar. Kita berbicara tentang bagaimana kita berurusan dengan teman, hubungan antarpribadi kita. Kita merefleksikan kualitas dan frekuensi shalat kita serta sikap kita terhadap azan. Itu baru merupakan beberapa pokok persoalan yang terkait dengan Islam yang komprehensif.

Kita harus melakukan semuanya dan tidak hanya beberapa yang kita anggap bisa dilakukan. Kita tidak boleh masuk ke dalam jebakan yang sama seperti mereka yang mengatakan atau bertindak seolah-olah Islam itu murni bersifat spiritual. Apabila kita mengatakan atau bertindak seakan-akan Islam itu murni bersifat politis, maka kita juga telah bersalah karena berpegang kepada sebagian dari Kitab Suci dan menolak sebagian yang lain. (andito)


LANDASAN

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dengan berbaris rapi seakan-akan mereka seperti bangunan yang kokoh” (QS Ash-Shaff: 4)

"Sesungguhnya, sempurnanya agama adalah menuntut ilmu dan mengamalkannya, dan perhatikanlah bahwa menuntut ilmu adalah lebih wajib daripada mencari kekayaan." (Hadis).

23 Februari 2009

BATU BARA dan BATU BALA BENCANA

hutan kita nan hijau, kini berubah hitam,... hutan kita nan hijau, kini berubah suram,..... penjahat berdasi memperkosa hutan dan lingkungan dengan wajah yang garang..... dan oknum pejabat dengan wajah terlipat memberikan izin dengan menutup matanya dengan tumpukan uang dan barang...

kutai kartanegara merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa negara, setidaknya ada puluhan trilyun yang kutai kartanegara berikan pada negara tercinta ini,,,
penghasilan terbesar kutai kartanegara ialah pemanfaatan SumberDaya Alam, yakni Migas, HPH dan Batu Bara, setiap hari masyarakat bantaran sungai disuguhi tongkang-tongkang raksasa yang mebawa hasil bumi menyusuri sungai mahakam menuju laut luas yang disana menunggu kapal-kapal yang berbendera asing dan telah siap membawa ribuan ton batu bara kenegara mereka...
sebagai pencanangan kota wisata, tidak tampak ada objek wisata yang layak bagi wisatawan kecuali ingin berpanas-panas "ria" ditenganh hutan tandus ini,.
sepanjang jalan masuk dikota wisata ini terhampar pedagang kaki lima yang mengobral hasil Alam (batu bara). dan parahnya mereka tidak lagi memperdulikan lokasi oprasi yang berada tepat ditengah-tengah perkampungan masyarakat...
kalau saja kita mau kosistent terhadap data yang ada,, sebenarnya banyak sektor reall yang lebih harmonis dengan alam dan lebih menyerap banyak tenaga kerja,
penyerapan tenaga kerja dimasing-masing sektor sebagaimana dibawah ini;

1. Sektor pertanian = 44%.
2. Sektor jasa = 14 %.
3. Sektor perdagangan = 11 %.
4. Sektor pertambangan = 8 %.

(SUMBER; BAPEDDA KUKAR, RPJM 2005)

melihat data diatas jelas bahwa pemerintah saat ini tidak konsisten dengan data yang mereka himpun sendiri... dan cenderung tidak mau peduli dengan kepentingan masyarakat secara luas...